AGEN JUDI CASINO ONLINE - Monumen adalah struktur bangunan yang didirikan untuk memperingati jasa seorang tokoh berpengaruh, peristiwa bersejarah, atau untuk menandai sebuah lokasi yang dianggap penting. Sejak ribuan tahun lalu manusia telah membuat monumen sebagai penanda sejarah, untuk diwariskan kepada generasi manusia hingga berabad-abad kemudian atau bahkan sampai beberapa milenia kemudian.
Sayangnya, meskipun
banyak di antara monumen-monumen peninggalan masa lalu yang masih
bertahan, tak sedikit pula yang tinggal berupa puing-puing. Tak banyak
informasi tentang sejarah dan pembuatannya yang bisa digali, sehingga
monumen-monumen tersebut menjadi misteri yang coba dipecahkan oleh para
peneliti dan arkeolog.
Berikut ini kami sajikan 5 Monumen Terkenal Paling Misterius Di Dunia yang
dirangkum dari Web Urbanist. Beberapa di antaranya tergolong masih
baru, dibangun pada abad 20-an. Tetapi misteri yang melingkupinya tetap
mengundang tanda tanya dan berbagai spekulasi.
Zimbabwe Raya yang
berjarak 30 kilometer dari Kota Masvingo adalah reruntuhan kota kuno
yang dulunya merupakan ibukota Kerajaan Zimbabwe, sebuah kebudayaan kuno
yang menempati wilayah sabana seluas 722 hektar ini dari tahun 1100
hingga 1400.
Diperkirakan dulunya
situs ini merupakan titik pusat kerajaan. Wilayah sekitarnya dikelilingi
tembok setinggi lebih dari lima meter, semuanya dibuat tanpa bahan
semen atau campuran beton.
Reruntuhan monumen
raksasa ini disebut sebagai struktur terbesar dan tertua yang pernah
ditemukan di bagian selatan Afrika. Zimbabwe Raya diperkirakan sudah
berumur 900 tahun. Dulunya merupakan daerah yang kaya akan bahan tambang
emas dan karenanya menjadi pusat perekonomian dan aktivitas warga pada
zaman itu.
Dilaporkan CNN, sejumlah
legenda menyebutkan kalau situs ini merupakan tempat bermain para
raksasa. Tetapi penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa situs ini
merupakan buatan manusia, yaitu bangsa kulit hitam.
Sampai sekarang belum
dapat dipastikan kenapa situs ini ditinggalkan oleh 18.000 warga menurut perkiraan yang bermukim di sekitarnya. Sejumlah teori yang
dikemukakan para ahli meliputi persediaan sumber daya alam yang semakin
menipis, kondisi politik, sampai perubahan iklim.
Situs yang dulunya
merupakan wilayah negara Rhodesia ini sempat menjadi sumber pertikaian.
Rasisme dan diskriminasi terhadap warga kulit hitam yang saat itu masih
tumbuh subur mengakibatkan pemerintah Rhodesia menolak mengakui kalau
struktur raksasa dengan arsitektur megah yang dibuat dengan teknologi
tergolong sangat maju untuk zamannya itu dibuat oleh orang-orang kulit
hitam.
Ketika negara Rhodesia
melepaskan diri dari persemakmuran Inggris, negara ini berubah nama
menjadi Zimbabwe, sebuah kata yang berasal dari bahasa Shona,
terinspirasi dari tembok raksasa yang mengelilingi reruntuhan Zimbabwe
Raya.
Meskipun tidak sepopuler
Machu Picchu, situs sejarah yang berada di Peru ini juga masuk dalam
Daftar Warisan Dunia UNESCO. Chavin de Huantar terletak di lembah
pegunungan Andes, merupakan pusat peribadatan berskala besar yang
difungsikan sejak abad 15 SM sampai abad 5 SM.
Mungkin bisa dikatakan
seperti Ka'bah pada zaman kuno. Kemungkinan besar manusia dari berbagai
budaya dan kerajaan yang wilayahnya meliputi seluruh Peru modern dan
negara-negara di sekitarnya berkunjung ke sini untuk berziarah dan
memanjatkan doa.
Chavin de Huantar
merupakan situs bersejarah pra-Inca yang tertua dan paling dikenal.
Situs ini dipenuhi karya seni pahat, arsitektur, dan interior yang
menunjukkan keunggulan teknologi bangsa pembuatnya.
Tak diketahui penyebab
kenapa pusat kegiatan keagamaan yang sangat besar ini ditinggalkan.
Teori yang berkembang adalah karena kemunduran bangsa Chavin yang
mendirikan dan mengelola situs ini.
Ada juga yang berpendapat kalau perebutan kekuasaan dan bencana alam besar ikut andil dalam kehancuran situs ini.
Struktur berbahan granit
yang berdiri di puncak tertinggi Elbert County ini merupakan salah satu
monumen paling misterius di muka bumi. Meskipun ukurannya jauh lebih
kecil dari monumen-monumen prasejarah peninggalan budaya megalitikum di
atas, tetapi situs sejarah yang berdiri pada tahun 1980 ini menjadi
pembicaraan dan sumber spekulasi para pecinta teori konspirasi di dunia
hingga sekarang.
Menurut keterangan
Wikipedia, monumen ini terdiri dari empat buah lempeng granit berukuran
besar bertuliskan pesan dalam delapan bahasa, antara lain bahasa Arab,
Yunani kuno, Sansekerta, piktograf Babilonia kuno, dan hieroglif.
Isinya adalah sepuluh
pesan yang ditujukan untuk seluruh umat manusia yang intinya adalah
saran untuk 1 menciptakan sebuah pemerintahan universal yang mengatur
seluruh dunia dalam satu tatanan milik bersama, 2 menjaga keseimbangan
antara populasi manusia dan alam dengan menjaga jumlah penduduk dunia agar tidak lebih dari 500.000.000 penduduk, 3 peradaban yang
berdasarkan kejujuran, kebaikan, dan supremasi hukum yang tidak
berpihak, serta 4 spiritualitas dalam menjalani kehidupan. Lokasinya
sendiri di sisi bukit yang sejajar dengan posisi astronomi bulan,
matahari, dan bintang utara pada waktu tertentu.
Monumen yang juga
dikenal dengan nama Stonehenge Amerika ini tidak diketahui siapa
pembuatnya. Yang pasti sebelum monumen ini berdiri, seorang pria yang
mengaku bernama R.C. Christian mendatangi Elberton Granite Finishing
Company pada tahun 1979 dan menyatakan keinginannya untuk membangun
sebuah tugu untuk menyampaikan pesan penting kepada umat manusia.
Tetapi ternyata R.C
Christian adalah nama palsu. Di keterangan mengenai monumen hanya
tertulis R.C Christian bukan nama sebenarnya dan sekelompok warga
Amerika yang menantikan The Age of Reason.
Asal-usul Georgia
Guidestones dan para pendirinya yang misterius menyebabkan lahirnya
berbagai teori konspirasi. Ada yang menyebutkan kalau pembuat Georgia
Guidestones adalah kelompok rahasia yang merencanakan tatanan dunia
baru, pemuja setan, dan penyembah matahari.
Sementara The Age of
Reason sendiri adalah pamflet berisi konsep deisme pemikiran religius
yang ditulis oleh Thomas Paine, filsuf revolusioner Amerika pada abad
16.
Menurut Wikipedia, situs
ini adalah formasi bebatuan raksasa yang ditemukan di dasar laut
sekitar Pulau Yonaguni, Jepang. Struktur yang sekilas tampak seperti
piramida berundak bangsa Inca dan Maya ini mengundang berbagai spekulasi
mengenai asal-usulnya.
Ada ahli yang
mengemukakan teori kalau struktur ini merupakan kreasi alam, ada juga
yang berpendapat kalau Monumen Yonaguni terbuat dari batu utuh yang
kemudian dimodifikasi oleh manusia.
Mengenai lokasinya yang
berada di bawah laut, teori yang paling populer mengatakan kalau monumen
ini dulunya berada di daratan. Tetapi kemudian tenggelam setelah
peristiwa banjir besar yang menenggelamkan sebagian daratan di bumi
ribuan tahun lalu.
Beberapa orang meyakini
kalau situs ini adalah peninggalan kebudayaan Mu, peradaban utopis dalam
dalam legenda yang hancur karena tersapu gelombang seperti Atlantis.
Pulau Paskah yang
terletak di Chili, tepatnya di bagian selatan Samudera Pasifik merupakan
salah satu pulau paling misterius di muka bumi. Pulau yang masuk dalam
daftar Situs Warisan Dunia UNESCO ini menyimpan ratusan patung raksasa
berusia sekitar 400 tahun yang disebut moai.
Kurang lebih ada 600
moai yang tersebar di seluruh Pulau Paskah. Kebanyakan dibuat dari batu
karang vulkanik yang mudah ditemui di daerah Rano Raraku.Banyak sekali tanda tanya yang melingkupi situs megalitikum ini.
Tak ada yang tahu apa
arti dari kata moai, siapa pembuatnya, apa fungsinya, atau kenapa
patung-patung tersebut ditinggalkan begitu saja. Pada beberapa moai
ditemui huruf-huruf hieroglif yang mungkin memuat penjelasan mengenai
patung-patung tersebut beserta penduduk Pulau Paskah yang membuatnya.
Tetapi sampai sekarang
belum ada arkeolog yang berhasil membacanya. Selain itu tak diketahui
bagaimana cara pembuat patung moai mendistribusikan pahatan dari batu
monolit dengan berat berton-ton tersebut ke seluruh pulau.
Pasalnya batu monolit
yang digunakan untuk membuat moai hanya ada di daerah Rano Raraku dan di
seluruh pulau tidak ditemui artefak alat angkut apapun.
No comments:
Post a Comment