AGEN JUDI BOLA ONLINE - Kuliner telah jadi bagian dari wisata. Hampir setiap tempat kini punya makanan khas yang jadi daya tarik turis. Namun beberapa ternyata cukup kontroversial seperti sirip hiu atau daging gorila. Waduh!
Entah apa yang ada di pikiran para warga setempat sehingga menjadikan daging hewan-hewan tersebut dikonsumsi layaknya makanan normal. inilah 7 Makanan Kuliner Paling Kontroversi Di Dunia yang bisa ditemui saat berwisata :
Alangkah indahnya
mendengar kicau burung di pagi hari. Namun apa jadinya jika populasinya
terlalu banyak di suatu tempat. Alhasil dijadikan salah satu menu makanan. Ortolan terkenal sebagai burung yang kicauannya indah di seluruh Eropa.
Namun karena populasinya terlalu besar di Prancis, jadilah burung ini dijadikan salah satu menu makanan.
Karena kecil, burung ini bisa dimakan seluruhnya, termasuk
tulang-tulangnya. Namun mengkonsumsi burung ini ilegal karena bisa
menghancurkan spesies mereka. Para penggiat konservasi tengah
menyelamatkan populasi tersebut.
Melihat sup sirip ikan
hiu bukanlah hal yang aneh saat jalan-jalan ke China. Di sana, banyak
sekali restoran yang menyajikan hal itu. Padahal, 1/4 populasi hiu
sedang dalam bahaya karena hadirnya kuliner kontroversial tersebut.
Sayangnya, di sana, menu
hewan hampir punah ini masih legal. Sehingga, mereka bisa dengan santai
mengkonsumsi sup sirip hiu tersebut. Namun akhir-akhir ini, sudah
banyak maskapai dan hotel di China yang menghapus menu tersebut di daftar makanan mereka.
Saat jalan-jalan ke
Cayman Island di Karibia, jangan heran jika melihat menu daging penyu
hijau. Di tempat lain, penyu hijau adalah salah satu spesies laut yang
dilindungi, sementara di sana, legal untuk dijadikan makanan.
Legal hukumnya menjadikan penyu hijau sebagai makanan
yang bisa dikonsumsi, dan legal juga menjadikan mereka hewan ternak.
Namun ilegal jika daging penyu tersebut diekspor atau dijual ke luar
pulau tersebut. Meski begitu, ada baiknya untuk tidak turut mengkonsumsi
makanan tersebut saat berkunjung ke sana.
Siapa sangka hewan lucu
yang satu ini juga jadi santapan manusia di China. Trenggiling ada di
dalam salah satu menu kuliner jika Anda liburan ke China. Sayangnya,
karena inilah populasi trenggiling di sana menurun drastis.
Kebanyakan, trenggiling
dibuat sup dengan bentuk yang masih utuh. Agar tidak sulit mengupas
kulitnya yang keras, para pemburu biasanya mengambil anak trenggiling
yang masih kecil. Namun, saat ini sudah ilegal hukumnya untuk berburu
hewan tersebut.
Katak mungkin sudah
bukan hewan aneh lagi yang masuk dalam kuliner di banyak tempat,
termasuk Indonesia. Namun, menjadikan katak raksasa sebagai salah satu
kuliner merupakan hal yang kontroversial. Pasalnya, katak ini sudah
hampir punah. Diperkirakan, jumlahnya tinggal 8.000 ekor saja di seluruh
dunia.
Kini, Republik Dominika
dan Montserrat saja yang masih menjadikan kodok langka ini sebagai menu
biasa di tempat makan atau restoran. Tapi, usahakan untuk tidak perlu
mencoba makanan tersebut saat melancong ke sana ya!
Hampir semua orang tahu
bahwa gorila merupakan salah satu hewan yang hampir punah di dunia.
Mengenaskannya, daging gorila asap masih banyak dijual di pasaran di
Kongo. Meski sebenarnya, berburu mamalia yang satu itu merupakan
tindakan ilegal di sana.
Tidak kurang dari 400
gorila mati karena hadirnya kuliner yang satu ini. Tak bisa dipungkiri,
daging gorila asap adalah salah satu alasan mengapa gorila hampir punah
di bumi ini. Masalahnya, gorila merupakan salah satu hewan yang tidak
terlalu aktif bereproduksi.
Satu lagi hewan kontroversial yang dijadikan makanan
di China yaitu salamander raksasa. Hewan ini biasa hidup di danau dan
sungai di China Selatan. Salamander jenis ini merupakan hewan amphibi
paling besar di sana.
Mereka biasanya menjual satuan, sekitar Rp 1,2 juta per ekor untuk dijadikan makanan.
Dengan kebiasaan mengkonsumsi seperti itu, populasi salamander raksasa
turun drastis sebesar 80%. Alhasil, hewan tersebut masuk dalam daftar
hewan hampir punah.
No comments:
Post a Comment