Banner Asiabolabet

Wednesday 24 September 2014

PIALA DUNIA 2022 BAKAL DIPINDAHKAN KE NEGARA LAIN, QATAR MEMBANTAH




AGEN JUDI - Status Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dikabarkan terancam batal lantaran cuaca terik di negara tersebut. Namun, pihak Qatar langsung membantah adanya rumor tersebut.

Rumor yang belakangan beredar menyebut bahwa Piala Dunia 2022 akan dipindahkan ke negara lain yang cuacanya lebih bersahabat. Menggelar Piala Dunia di Qatar pada musim panas merupakan sebuah risiko yang besar.

Namun, Nasser Al Khatere, direktur eksekutif untuk bagian komunikasi dari Qatar, membantah hal ini. Menurutnya, status tuan rumah Qatar tetap aman. Yang jadi bahan pertimbangan bukanlah pindah negara, melainkan dipindahkan jadwal perhelatan turnamen akbar sepak bola tersebut.

"Yang jadi pertanyaan adalah kapan waktu pelaksanaannya, bukan jika diadakan di Qatar atau tidak," ujar Nasser Al Khatere seperti dilansir ASIABOLABET, Selasa.

"Baik di musim panas ataupun di musim dingin, kami tetap akan siap. Kami sudah membuktikan bahwa Piala Dunia di Qatar pada saat musim panas kemungkinnan dengan teknologi pendingin udara yang canggih."

"Kami sudah mendemonstrasikan bahwa sistem alat pendingin kami juga bekerja di area luar di sekitar stadion."

Sebelum ini, Theo Zwanziger, salah satu anggota komite eksekutif FIFA, menyatakan ketidakyakinannya soal Qatar.

Dia bahkan berani mengatakan, Piala Dunia 2022 pada akhirnya tidak akan digelar di Qatar. "Saya pribadi percaya."

"Para ahli medis sudah mengatakan, mereka tidak berani menanggung resikonya jika Piala Dunia digelar di bawah kondisi seperti itu," kata Theo Zwanziger kepada Bild.

Cuaca bukanlah satu-satunya masalah yang membuat Piala Dunia 2022 di Qatar dipertanyakan. Sebelum ini Qatar pernah tersandung kasus suap dan juga pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Salah satu petinggi sepakbola Qatar, Mohammen bin Hammam, dituding menyuap sejumlah pihak untuk memuluskan angkah Qatar menjadi tuan rumah. Kasus ini membuat mantan Presiden CONCACAF, Jack Warner, ikut terseret. Penyelidikan FBI menunjukkan Jack Warner menerima 2 juta dolar AS dari sebuah perusahaan di Qatar terkait pemilihan tuan rumah tersebut.

Yang kedua, Qatar juga tersandung pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), di mana banyak pekerja pembangunan stadionnya tidak mendapatkan bayaran dan pasport mereka ditahan. Beberapa pihak menilai ini sebagai bentuk perbudakan. (AG)





WWW.ASIABOLABET.COM

No comments:

Post a Comment