BANDAR BOLA - Di tengah ancaman jebolnya kuota bahan bakar minyak (BBM) tahun ini yang memaksa pemerintah dan PT Pertamina mengambil langkah pengaturan lokasi BBM bagi masyarakat, aksi pencurian minyak masih terus berlangsung, bahkan volumenya semakin fantastis tinggi.
Tindak kriminal yang merugikan negara ini terbilang rapi dan seakan tidak tersentuh hukum. Menurut investigasi selama ini di Sumatera Selatan, pencurian minyak dengan modus illegal tapping paling marak terjadi.
Dengan mengabaikan bahaya ledakan kebakaran, para penjahat yang terorganisasi melubangi dan menyedot pipa minyak mentah di jalur pipa yang terbentang di sentra produksi minyak Sumatera. Saat ditemui di wilayah Kelurahan Gelumbang Sumsel, pelaku illegal tapping mengaku tidak khawatir ditangkap saat menyedot minyak untuk dialirkan ke tangki timbun.
"Kalau ada operasi, kita tidak kerja. Bapak tidak perlu khawatir, kami warga sini, tahu betul situasinya," urai Idris, pelaku illegal tapping, yang baru mau bicara setelah diyakinkan seorang rekan hendak menjadi pemodal baru mencari minyak mentah dalam skala besar.
Karena merasa mendapat rekan bisnis, Idris pun mengumbar informasi mendapat minyak dari berbagai titik aman, bahkan hingga jalur pipa di Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin. "Asal harga cocok, kami sanggup mengisi tangki Bapak." Harga yang mereka tawarkan untuk satu truk tangki berukuran kecil sebesar Rp12 juta dengan jaminan keamanan saat pengisian.
Dalam semalam, mereka sanggup menuang minyak ke 5-8 truk tangki. Jika titik illegal tapping dihitung di sepanjang jalur pipa Sumatera, penjarahan minyak ini bisa mencapai 2.000 barel per hari Rajuddin, pelaku lainnya yang ditemui di sebuah warung makan di Prabumulih, mengungkapkan pentingnya koordinasi.
"Kalau tanpa koordinasi dengan aparat keamanan, saya tidak berani kerja," katanya. Keterlibatan aparat kepolisian dalam pencurian minyak diakui Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Komisaris Besar Djarod Padakova. "Ada tiga oknum yang diduga terlibat. Ketiganya sudah dibawa ke polda untuk diperiksa.
Dari ketiganya tidak ada perwira," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Polda Sumsel. Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Gde Pradnyana menyebutkan kerja sama antara TNI dan masyarakat dalam penjagaan jalur pipa di Sumsel terbukti efektif mengurangi illegal tapping.
Namun, pelaku berpindah menjalankan aksinya ke Riau. Komandan Korem Garuda Dempo Kol Inf Suko Basuki mengaku, meski masa kerja satgas pengamanan pencurian minyak di Sumsel akan berakhir dalam waktu dekat ini, pihaknya masih tetap siaga mengamankan kawasan pipa jalur Plaju menuju Tempino, Jambi. (ac) PIN BB : 25F7FD28
WWW.ASIABOLABET.COM
No comments:
Post a Comment