AGEN PIALA DUNIA 2014 BRASIL - Lima tempat ini dijuluki sebagai kota hantu karena sudah lama tak ditinggali manusia. Beberapa dari kota itu kini masih dihuni oleh segelintir orang yang sedang berjuang mendapatkan tempat untuk hidup.
Sebelumnya sudah ada postingan tentang 5 kota hantu Yang Populer Di Asia dan kali ini adalah 5 Kota Hantu Paling Populer Di Eropa. Penasaran? Mari kita simak bersama!
Ratusan warga
Goussainville mengungsi pada tahun 1973 setelah bencana melanda kota
tersebut. Empat belas orang tewas ketika sebuah prototipe Concorde jatuh
di Goussainville. Desa pertanian yang dulunya berkembang pesat itu kini
berubah menjadi kota hantu.
Hanya ada segelintir
orang yang tetap bertahan di Goussainville. Mereka tinggal di antara
gedung-gedung yang telah usang. Menariknya, meskipun Goussainville
berada di dekat ibukota Prancis tampaknya tidak ada yang mau tinggal di
desa tersebut.
Viivikonna dan Sirgala
dikenal sebagai kota bekas pertambangan di Estonia. Kota ini mulai
ditinggalkan penduduknya ketika cadangan minyak mulai habis dan pusat
perindustrian pindah ke arah timur.
Pada abad ke-21, kedua kota ini hanya dihuni oleh segelintir orang yang
sedang berjuang untuk menemukan tempat baru untuk hidup.
Prypiat adalah sebuah kota yang ditinggalkan karena berada di zona terasing di Ukraina Utara. Ini dulunya merupakan rumah bagi para pekerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, yang ditinggalkan pada tahun 1986 setelah bencana Chernobyl.
Populasinya kala itu
sekitar 50.000 sebelum terjadi ledakan nuklir. Sampai saat ini, lokasi
ini masih terisolasi oleh sisa radiasi nuklir. Warga hanya diizinkan
untuk barang-barang yang tidak terkontaminasi.
Craco terletak di Daerah
Basilicata dan Provinsi Matera, sekitar 25 kilometer dari daratan Teluk
Taranto. Kota yang berasal dari abad pertengahan ini dibangun di
sekitar perbukitan. Pada tahun 1891, penduduk Craco berjumlah lebih dari
2.000 orang. Kemudian antara tahun 1892 dan 1922, lebih dari 1.300
orang pindah dari kota ini ke Amerika Utara karena kondisi pertanian
sangat buruk kala itu.
Gempa bumi, tanah
longsor, dan perang menjadi alasan terjadinya migrasi massal di kota
ini. Pada tahun 1959 dan 1972, Craco kembali diguncang gempa dan tanah
longsor. Pada 1963, 1.800 penduduk yang tersisa dipindahkan ke suatu
lembah yang berada di dekat kota tersebut, yang disebut Craco Peschiera.
Kadykchan adalah salah
satu dari banyak kota di Rusia yang jatuh ke dalam kehancuran ketika Uni
Soviet runtuh. Warga dipaksa pindah untuk mendapatkan akses layanan,
seperti air, sekolah, dan perawatan medis, yang lebih baik.
Mereka kemudian dibawa ke kota-kota lain untuk menempati rumah-rumah
baru. Dulunya kota ini adalah pusat pertambangan timah yang dihuni
12.000 orang. Kini, kota ini hanya tinggal gedung-gedung tua yang reyot.
No comments:
Post a Comment